MAN 2 Kota Malang Perkuat Tata Kelola Menuju WBBM Melalui Rapat Kerja Pedoman Manajemen

Kota Malang – MAN 2 Kota Malang terus memperkuat komitmennya dalam membangun tata kelola madrasah yang profesional, transparan, dan melayani. Salah satu langkah strategis tersebut ditandai dengan pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) Pedoman Manajemen bertema “Mewujudkan Manajemen MAN 2 Kota Malang yang Profesional Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)”, yang dimulai pada awal Mei dan direncanakan berlangsung hingga akhir Juni 2025.

Sebanyak 67 Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) terlibat aktif dalam kegiatan ini, yang bertujuan menyusun dokumen pedoman manajemen madrasah sebagai bagian dari upaya transformasi kelembagaan.

Kegiatan pembukaan resmi dilaksanakan pada Sabtu (10/5) di Aula PSBB MAN 2 Kota Malang dan dihadiri oleh narasumber utama, Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd., M.Ec.Dev., CRMP, Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Agama RI. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan materi utama yang menjadi fondasi dalam penyusunan pedoman manajemen.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, H. Achmad Shampton, S.Hi., M.Ag., serta Ketua Pokjawas Kemenag Kota Malang, Dra. Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag., yang memberikan dukungan penuh terhadap proses transformasi manajemen di MAN 2 Kota Malang.

Kepala MAN 2 Kota Malang, Dr. H. Samsudin, M.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan Raker ini merupakan ruang refleksi dan proyeksi strategis dalam mengevaluasi pedoman manajemen sebelum dan memikirkan manajemen untuk yang akan datang dalam membangun budaya kerja yang lebih baik dan berpihak pada pelayanan publik menuju wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM)

“Raker ini menjadi langkah awal dalam mengevaluasi pedoman manajemen tahun sebelumnya, dan saat ini menyusun dokumen pedoman manajemen untuk kita tindaklanjuti , dengan harapan kita membangun dan melayani madrasah dengan sepenuh hati,” ungkapnya.

Sementara itu, H. Achmad Shampton menekankan bahwa manajemen pendidikan harus berakar pada nilai-nilai spiritual, yang mengingatkan bahwa setiap langkah manajemen harus bermuara pada penghambaan kepada Allah SWT.

“Kita harus amanah dalam mendampingi peserta didik. Orientasi kita adalah Allah SWT agar seluruh proses ini bernilai ibadah dan menghasilkan kebaikan dunia akhirat,” pesan beliau, yang akrab disapa Gus Shampton.

Lebih lanjut, beliau mengingatkan bahwa madrasah harus menjadi mercusuar keimanan sekaligus pusat lahirnya generasi yang unggul secara spiritual dan intelektual, sekaligus menegaskan pentingnya integritas dan akuntabilitas dalam membangun sistem manajemen yang baik.

“Manajemen madrasah yang profesional harus berpijak pada nilai-nilai keimanan, integritas dan pelayanan yang berpihak kepada peserta didik. Inilah fondasi menuju birokrasi yang bersih dan melayani,” terangnya.

Terakhir Gus Shampton mendoakan agar Madrasah menjadi kebanggaan kita semua. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan keistiqamahan dalam membangun madrasah yang berkarakter, berdaya saing, dan bercahaya iman.” Pungkasnya. (SW)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait